Dalam beberapa bulan terakhir, industri esports dunia kembali menunjukkan geliat luar biasa lewat penyelenggaraan turnamen-turnamen besar dengan prize pool dan jangkauan global. Sebagai contoh, Esports World Cup 2025 (EWC 2025) berhasil menarik perhatian global dengan hadiah total sangat besar dan partisipasi puluhan judul gim kompetitif. Di ajang ini, tim-tim dari berbagai negara bertarung sengit di gim populer seperti Dota 2, Valorant, Counter-Strike 2, Free Fire dan lainnya — menegaskan bahwa esports sekarang sudah setara dengan olahraga profesional dalam skala internasional.
Salah satu yang paling menyita perhatian baru-baru ini adalah 2025 League of Legends World Championship. Final 2025 mempertemukan tim elit dan berakhir dramatis: T1 berhasil merebut gelar juara setelah comeback 3–2 melawan KT Rolster, sekaligus mencatat rekor keenam mereka sebagai juara dunia. Di dunia esports, kemenangan ini ikut menegaskan dominasi tim Korea dan besarnya antusiasme penonton — puncak acara dikabarkan mencapai jutaan penonton secara live.
Di tingkat regional Asia Tenggara, kabar menggembirakan datang dari Timnas Esports Indonesia. Menjelang ajang besar seperti IESF World Esports Championship 2025 (WEC 2025) yang berlangsung di Kuala Lumpur, timnas MLBB (Mobile Legends) Indonesia sedang mematangkan strategi latihan dan persiapan. Pelatih dan pengurus mengaku optimistis, mengingat prestasi masa lalu dan potensi besar para pemain — harapan besar diletakkan agar Indonesia bisa kembali bersinar di kancah internasional dan membawa medali di SEA Games 2025.
Menurut pengurus, momentum dari EWC dan kompetisi global lain termasuk sebagai “try out terukur” bagi timnas Indonesia — sekaligus landasan untuk mengejar target domestik dan regional. Di tengah perkembangan cepat industri esports, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mulai serius menyiapkan atlet-atlet esports profesional, memperkuat infrastruktur, dan mengejar kemajuan agar bisa bersaing secara global.