Kejuaraan Senam Ritmik Dunia 2025 di Rio & Regulasi Baru
Kejuaraan Senam Ritmik Dunia 2025 digelar di Rio de Janeiro, Brasil, 20–24 Agustus 2025, menjadi tonggak penting karena ini adalah kali pertama kejuaraan dunia seni rupa ini diselenggarakan di Amerika Selatan. Event ini juga menjadi ajang awal uji coba kode poin 2025–2028, yang akan menjadi standar bagi tim nasional dan individu dalam masa persiapan menuju Olimpiade Los Angeles 2028. Dengan kehadiran 76 negara dan 109 atlet individual (serta 36 grup), kejuaraan ini menunjukkan peningkatan partisipasi global dibanding generasi sebelumnya.
Namun, momentum ini juga diwarnai kontroversi: terdapat kesalahan komputer dalam penghitungan skor saat kualifikasi Grup All‑Around yang menyebabkan penundaan selama hampir 50 menit. Federasi Senam Internasional (FIG) pun telah menyampaikan permohonan maaf atas gangguan tersebut. Meski begitu, Darja Varfolomeev tetap mempertahankan gelar juara individu All‑Around, sementara podium dilengkapi oleh Sofia Raffaeli dan Stiliana Nikolova.
Senam Artistik & Kejuaraan Eropa 2025
Pada cabang senam artistik (artistic gymnastics), Kejuaraan Eropa 2025 dilangsungkan di Leipzig, Jerman pada 26–31 Mei. Kejuaraan ini istimewa karena untuk pertama kalinya memuat Mixed Team Final, di mana tim gabungan pria dan wanita berkompetisi sebagai satu kesatuan. Langkah ini dianggap sebagai upaya inovasi format agar lebih dinamis dan memberikan kesempatan tim dengan kekuatan merata.
Sementara itu, dalam rangka mempersiapkan turnamen dunia mendatang, peraih medali di Eropa juga memperoleh kuota dan pengakuan yang penting bagi kejuaraan dunia dan Olimpiade mendatang.
Senam Artistik Dunia & Indonesia sebagai Tuan Rumah
Salah satu berita paling ditunggu di dunia senam adalah Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, yang akan digelar di Jakarta pada 19–25 Oktober 2025. Ini merupakan sejarah besar karena untuk pertama kalinya negara Asia Tenggara menjadi penyelenggara kejuaraan dunia senam artistik.
Pendaftaran resmi mencatat bahwa 86 negara dan wilayah telah mendaftar untuk berpartisipasi, lebih tinggi dari rata‑rata kejuaraan sebelumnya. Logo resmi kejuaraan juga telah diluncurkan, mendeskripsikan elemen kekuatan otot dan gerakan elegan, serta mencerminkan warna laut, tanah Indonesia, dan keramahan bangsa. Pemerintah dan komite penyelenggara berfokus agar event ini tidak hanya sukses dari sisi olahraga, tapi juga memberi dampak budaya dan kesehatan bagi masyarakat.
Prestasi & Kompetisi Global Lainnya
Di ajang FIG Artistic Gymnastics World Cup 2025, Dang Ngoc Xuan Thien (Vietnam) membuat kejutan dengan meraih medali emas pada nomor pommel horse. Ini menjadi prestasi membanggakan karena merupakan medali emas World Cup seni rupa pertama Vietnam dalam tujuh tahun terakhir. Selain itu, kejuaraan senam di Baku (World Cup Artistic Gymnastics) juga menarik perhatian karena menampilkan legenda senam, Oksana Chusovitina, yang kini di usia lebih tua masih bersaing di level tinggi.
Di cabang trampolin, tim Kazakhstan berhasil meraih medali perak di kompetisi World Cup sinkronisasi, menunjukkan bahwa cabang senam selain artistik dan ritmik juga terus berkembang dan kompetitif.
Jika kamu tertarik, aku bisa buat artikel berita senam khusus Indonesia atau Asia Tenggara supaya lebih relevan dengan situasimu — mau aku cari itu?