1. IFSC World Cup Bali: Dua Medali Perunggu untuk Indonesia
Pada ajang IFSC Climbing World Cup 2025 yang digelar di Peninsula Island, Nusa Dua — Bali, Indonesia berhasil mengoleksi dua medali perunggu di cabang speed (kecepatan). Kadek Adi Asih mencatat waktu 7,275 detik untuk meraih perunggu di kategori putri, sementara Kiromal Katibin mengukir waktu 4,818 detik pada kategori putra. Prestasi ini juga membuat Desak Made Rita Kusuma Dewi, yang saat itu tampil di kandang sendiri, merasa bangga atas capaian pemulaan dari atlet muda nasional.
2. Rekor Dunia & Dominasi Sam Watson–Kiromal Katibin
Amerika Serikat keluar sebagai juara dunia putra dengan Samuel Watson mencatat rekor dunia baru: 4,64 detik dalam kejuaraan final speed di Bali, memecahkan rekor sebelumnya 4,67 detik miliknya sendiri. Watson merebut emas, sedangkan Kiromal Katibin finis ketiga—pencapaian impresif yang menegaskan status Indonesia sebagai kekuatan besar di speed climbing dunia.
3. Debut Mempesona & Tren Panjat Tebing Nasional
Debut luar biasa datang dari Kadek Adi Asih, atlet muda asal Bali yang baru berusia 18-19 tahun. Tanpa tekanan target dari pelatih, ia berhasil meraih podium dunia di penampilan pertama — bukti bahwa regenerasi panjat tebing Indonesia berjalan solid. Sementara itu, sang senior Desak Made bangkit dengan prestasi di Eropa setelah gagal di semifinal di Bali—meraih medali perak di IFSC Chamonix 2025 setelah menempati emas di Krakow sebelumnya.
4. Lead, Strategi & Sport Tourism Bali
Selain cabang speed, Indonesia juga menampilkan atlet di kategori lead. Muhammad Rizky Syahrafli Simatupang berhasil lolos ke final lead dan finis di posisi kedelapan. Meskipun tidak memperoleh medali, debutnya dipandang sebagai pembuktian potensial untuk mendongkrak peringkat Indonesia di dunia panjat tebing. Seremoni World Cup ini juga menjadi ajang promosi wisata Bali yang digelar oleh FPTI sebagai bukti bahwa olahraga global bisa sejalan dengan strategi sports tourism nasional.
Secara keseluruhan, olahraga panjat tebing tahun 2025 mencatat fase gemilang bagi Indonesia—dari rekor dunia, medali di kandang sendiri, hingga momentum atlet muda dan potensi di cabang lead. Tren ini tak hanya berbicara prestasi, namun juga sinergi olahraga dan promosi kebanggaan nasional.