SEA Games ke-33 akan digelar di Thailand dari 9–20 Desember 2025, dengan pertandingan tersebar di tiga kota utama: Bangkok, Chonburi, dan Songkhla. Thailand sebagai tuan rumah berkomitmen menyambut atlet dari seluruh Asia Tenggara dengan pelayanan maksimal dan semangat persatuan. Selain itu, total 50 cabang olahraga akan dipertandingkan, mencakup 569 nomor dari 105 disiplin — menjadikan pesta olahraga ini salah satu yang paling komprehensif di kawasan.

Salah satu isu menarik menjelang SEA Games 2025 adalah rencana reformasi ajang tersebut. Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Erick Thohir, menyatakan niat untuk mengundang menteri olahraga dari negara-negara ASEAN pada Februari 2026. Tujuannya adalah menjadikan SEA Games lebih berfokus pada cabang-cabang olahraga yang juga dipertandingkan di Olimpiade — supaya ajang ini bisa menjadi bagian dari “peta jalan prestasi” atlet ke level dunia.

Di sisi lain, beberapa cabang olahraga menghadapi tantangan dan kontroversi. Misalnya, POSSI (Persatuan Olahraga Selam Indonesia) terus mendorong agar olahraga selam, termasuk finswimming, kembali dipertandingkan di SEA Games, karena cabang tersebut tidak termasuk dalam daftar untuk edisi 2025. Usulan ini mendapat dukungan dari KOI (Komite Olimpiade Indonesia), yang melihat potensi besar pada olahraga selam sebagai kontributor medali.

Tak kalah menarik, persiapan tuan rumah juga telah memasuki fase matang. Provinsi Chonburi, salah satu kota penyelenggara, siap menggelar 19 cabang olahraga plus satu cabang demonstrasi dalam ajang SEA Games 2025. Pemerintah lokal menegaskan kesiapan fasilitas olahraga, akomodasi atlet, dan dukungan masyarakat sebagai bagian dari strategi besar menghadirkan perhelatan olahraga Asia Tenggara yang berkelas dan inklusif.

Kalau mau, bisa saya cek prediksi medali Indonesia di SEA Games 2025 berdasarkan performa atlet saat ini — mau saya hitung?