1. Rekor Baru di Long Jump Dunia Indoor
Di Kejuaraan Dunia Indoor Atletik 2025 yang digelar di Nanjing, prestasi menonjol datang dari sektor lompat jauh. Mattia Furlani dari Italia meraih medali emas dengan lompatan 8,30 m—menjadi juara dunia indoor pertama sepanjang kariernya. Sementara itu, Claire Bryant dari Amerika Serikat merebut medali emas di nomor lompat jauh putri dengan catatan 6,96 m. Dua rekor ini menandai dominasi kontes lompat di ajang tersebut.
2. Dominasi Lompat Tinggi Australia dan Persaingan Ketat
Pada nomor lompat tinggi putri, Australia mencetak podium 1–2 berkat Nicola Olyslagers (emas, 1,97 m) dan Eleanor Patterson (perak, 1,97 m dengan satu kali gagal). Kemenangan ini melengkapi dominasi atlet Australia di nomor lompat tinggi dan menandai pencapaian luar biasa dalam sejarah kejuaraan indoor. Sementara itu, Woo Sanghyeok dari Korea Selatan kembali merebut gelar emas lompat tinggi putra dengan lompatan 2,31 m—mengungguli Hamish Kerr dari Selandia Baru yang meraih perak
3. Transformasi Lompat Jauh: Zona Take-Off yang Inovatif
World Athletics memperkenalkan aturan baru berupa take-off zone di nomor lompat jauh, menggantikan papan take-off tradisional. Perubahan ini telah mengurangi fouls dari 32 % menjadi hanya 13 %, serta memberikan potensi peningkatan performa rata-rata sekitar 10 cm per lompatan. Meskipun mendapat sambutan positif dari sebagian besar penonton, sebagian atlet dan pelatih masih menunggu refinemen aturan ini agar lebih sinkron dengan kebutuhan kompetisi tingkat tinggi.
4. Lonjakan Talenta Asia di Lompat Jauh
Di Kejuaraan Atletik Asia 2025 di Gumi, Korea Selatan, atlet Cina muda Shu Heng mencetak lompatan 8,22 m untuk merebut medali emas nomor lompat jauh putra, unggul tipis dari wakil Taipei yang mencatat 8,20 m. Hasil ini menunjukkan potensi besar Asia dalam kompetisi lompat, di mana talentanya mulai bersaing di level global. Shu Heng yang masih remaja menjadi salah satu nama yang wajib diperhatikan di musim kompetisi selanjutnya.
Secara keseluruhan, dunia lompat di olahraga atletik kini memasuki era baru: dari dominasi atlet seperti Nicola Olyslagers dan Woo Sanghyeok, hadirnya kebijakan teknis inovatif, hingga munculnya talenta baru Asia yang siap menggebrak. Kompetisi semakin ketat dan menarik untuk terus dipantau.