Sepak bola Indonesia tengah melewati masa transisi penting pasca pemecatan pelatih timnas senior, Patrick Kluivert, setelah hanya sekitar sembilan bulan menjabat. PSSI menyatakan keputusan ini diambil secara “saling menghormati” setelah hasil yang dinilai mengecewakan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pergantian pelatih ini mengundang pertanyaan besar tentang arah tim nasional selanjutnya, terutama di tengah harapan tinggi publik untuk prestasi yang lebih baik.
Salah satu dampak langsung dari kekosongan pelatih adalah ketidakikutsertaan timnas senior dalam FIFA Matchday periode 10–18 November 2025. PSSI kemudian mengalihkan fokus ke timnas U-23, yang akan melakoni dua pertandingan uji coba melawan Mali U-23 sebagai bagian dari persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand.
Meski demikian, laga uji coba Timnas U-23 melawan Mali tidak akan memengaruhi peringkat FIFA, karena ditetapkan sebagai “Tier 2” oleh PSSI. Menurut Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji, strategi ini dipilih agar tim bisa tampil tanpa tekanan ranking, sambil terus menyiapkan generasi muda untuk turnamen SEA Games dan ajang jangka panjang lainnya.
Di tingkat kompetisi domestik, PSSI menegaskan bahwa agenda timnas tidak akan mengganggu jalannya liga. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa kompetisi Liga 1 tetap dihentikan sementara selama FIFA Matchday, sehingga klub-klub tidak dirugikan secara jadwal. Sementara itu, publik masih menantikan siapa sosok pelatih baru yang akan dipilih PSSI untuk memimpin timnas, mengingat krisis kepelatihan menjadi tantangan utama untuk kebangkitan sepak bola nasional