Berikut artikel tentang berita terbaru di dunia olahraga menari (DanceSport dan kancah tari kompetitif) saat ini:

Dalam beberapa bulan terakhir, kompetisi antar negara di bidang tari kompetitif atau World DanceSport Federation (WDSF) semakin menggeliat. Misalnya, pada ajang 2025 Asian Dancesport Festival yang digelar di Wuxi, China, berhasil menarik hampir 4.000 penari dari 45 negara dan wilayah. Hal ini menunjukkan bahwa dance sport bukan hanya sekadar hiburan atau hobi, namun semakin dianggap sebagai olahraga prestasi yang serius dengan jangkauan global.

Tak hanya itu, aspek inklusivitas juga makin diperkuat di ranah tari olahraga. Contohnya, pada 2025 Para Dance Sport World Cup di Oristano, Italia, akan debut kategori baru bagi penari dengan gangguan penglihatan dan intelektual, serta kelas “powerchair dancers” yang menambah keragaman peserta. Inisiatif ini menunjukkan bahwa komunitas dance sport berupaya untuk membuka peluang lebih luas — tidak hanya bagi penari tradisional tetapi juga bagi atlet dengan disabilitas.

Dari sisi perkembangan kompetisi, lembaga seperti Dance Sport Europe (DSE) juga memperkenalkan format baru: DSE Team Challenge Cup 2025 yang menggabungkan tim dewasa dan muda serta Standard dan Latin dalam satu ajang dengan elemen tim dan kolektif, bukan hanya perorangan. Format baru ini mencerminkan transformasi olahraga menari dari individual ke tim, dan dari tradisional ke lebih kreatif dan show-oriented, untuk menarik audiens yang lebih luas.

Secara keseluruhan, dunia olahraga menari kini menunjukkan dua arah besar: ekspansi global dan kompetisi yang semakin profesional, serta perluasan akses dan inovasi format lomba. Dengan demikian, bagi siapa saja yang berkecimpung atau tertarik, baik sebagai penari maupun penggemar, penting untuk mengikuti bukan hanya performa dan gaya tari, tetapi juga bagaimana regulasi, format, dan kesempatan baru (peluang inklusif) terbuka.

Leave a Reply

Your email address will not be published.