Dalam beberapa pekan terakhir, dunia senam Indonesia diguncang kabar duka. Seorang atlet senam artistik muda dan penuh harapan, Naufal Takdir Al Bari, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan latihan di Rusia. Ia dilaporkan jatuh saat mencoba gerakan pada high bar dan mengalami cedera parah di leher setelah mendarat di foam pit. Kematian Naufal menjadi kehilangan besar bagi komunitas senam nasional, terlebih karena ia tengah mempersiapkan diri untuk Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang akan berlangsung di Jakarta.
Berbicara soal Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Indonesia semakin giat mempersiapkan diri sebagai tuan rumah. Jakarta akan menjadi kota penyelenggara dari tanggal 19 hingga 25 Oktober 2025, dengan lebih dari 80 negara kemungkinan ikut ambil bagian. Para penyelenggara menyatakan bahwa kesiapan teknis — seperti pencahayaan, rigging, dan instalasi arena — telah mencapai persentase signifikan dan terus diperketat menjelang event. Acara ini juga menjadi salah satu ajang kualifikasi untuk Olimpiade 2028, menjadikannya kompetisi yang sangat strategis untuk para atlet.
Di level klub dan regional, prestasi senam Indonesia juga menunjukkan kilatan positif. Salah satu contohnya adalah Tangerang Gymnastics Club, yang meraih banyak medali di kompetisi internasional Moose Games Gymnastics 2025 di Bangkok. Klub tersebut memenangkan sembilan medali emas, 10 perak, dan tiga perunggu dari berbagai kategori WAG dan MAG. Prestasi ini menjadi bukti bahwa pembinaan di klub lokal terus memperlihatkan hasil, meskipun masih jauh dari sorotan utama di skala nasional dan internasional.
Kabar perkembangan dari dunia internasional juga patut diperhatikan. Di Prancis, federasi senam mereka baru saja mengambil kebijakan baru: atlet wanita kini diperbolehkan mengenakan celana pendek (shorts) di atas leotard saat kompetisi. Keputusan ini diambil agar atlet lebih nyaman, terutama selama menstruasi, dan menjadi langkah inklusif dalam olahraga yang sangat memperhatikan estetika pakaian. Kebijakan seperti ini bisa menjadi preseden menarik bagi federasi senam di negara lain untuk mempertimbangkan kesejahteraan atlet sebagai bagian dari regulasi kompetisi.
Jika kamu ingin versi khusus untuk Asia Tenggara atau kabar senam di Kamboja, aku bisa cari dan buatkan artikel terbaru—mau aku cari?