Di ajang 2025 World Aquatics Championships yang berlangsung di Singapura, terjadi beberapa momen yang sangat mencuri perhatian. Salah satunya adalah kemenangan Kaylee McKeown dari Australia di nomor 100 m gaya punggung putri dengan catatan waktu 57,16 detik, merebut emas sekaligus memperkuat dominasinya di renang gaya punggung. Sementara itu, perolehan medali dari berbagai negara menunjukkan bahwa persaingan semakin ketat – banyak atlet baru yang muncul sebagai pesaing utama.
Salah satu sorotan menarik lainnya adalah munculnya prestasi gemilang dari Summer McIntosh (Kanada) yang berhasil menyabet emas di nomor 400 m gaya bebas, sebagai bagian dari target ambisiusnya meraih lima emas individu dalam kejuaraan tersebut. Atas performanya ini menjadi bukti bahwa generasi baru renang dunia mulai naik dan siap menantang atlet-top lama yang telah mapan. Di saat yang sama, ini juga membuka peluang besar bagi negara-negara yang sebelumnya kurang dominan di renang untuk bersinar.
Tak hanya reli individu, perlombaan beregu dan prestasi negara juga membuat berita. Sebagai contoh, tim renang putri Amerika Serikat berhasil memecahkan rekor dunia di nomor estafet 4×100 m gaya bebas campuran, mencatat waktu luar biasa 3:18.48. Di sisi lain, ada juga kondisi yang memprihatinkan saat kejuaraan berlangsung — seperti penundaan nomor renang terbuka karena kualitas air di lokasi lomba tidak memenuhi standar. Hal ini menunjukkan bahwa selain aspek atlet dan performa, faktor eksternal seperti kondisi fisik, lingkungan, dan manajemen acara juga sangat menentukan hasil dan jalannya kompetisi.
Bagi kawasan Asia Tenggara dan Indonesia khususnya, perkembangan ini bisa menjadi inspirasi besar. Atlet-renang lokal kini bisa melihat bahwa dengan persiapan, teknik, dan kondisi latihan yang tepat, peluang untuk bersaing di level dunia terbuka. Meski demikian, tantangan tetap nyata — seperti infrastruktur kolam, akses ke pelatihan berkualitas, dan pengalaman internasional yang terbatas. Dengan mencermati apa yang terjadi di kejuaraan seperti ini, federasi dan pelatih bisa mengambil pelajaran penting dalam meningkatkan program renang nasional supaya atlet Indonesia dan Asia Tenggara dapat tampil lebih kompetitif di panggung dunia.